Bahasa Abolo merupakan salah satu bahasa yang digunakan di daerah ‘kepala burung’ Pulau Alor di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa Abolo menjadi bahasa tersendiri, dan sama seperti semua bahasa lain, baik di negara Indonesia maupun di seluruh dunia, patut dipakai dalam pelayanan gereja.

Bahasa Abolo juga dikenal dengan nama ‘Kabola’. Walaupun bahasa Abolo ada persamaan kosakata dan tata bahasa yang mirip dengan bahasa Aadang dan bahasa Hamap, namun secara ilmu lingguistik dan sosio-lingguistik, ketiga bahasa masing-masing mempunyai identitas tersendiri.

Bahasa Abolo mempunyai berbagai dialek di dalamnya sbb: Tang'ala, Kopidil, Meibui, Wolatang, dan Tabolong. Terjemahan Alkitab ini menggunakan dialek Tang'ala. Kurang-lebih 8.000 orang menjadi penutur bahasa Abolo.